Minggu, 04 Januari 2009

Perkembangan , Pencapaian , dan Kegiatan Buku KIA

PERKEMBANGAN BUKU KIA
DI INDONESIA
1994 Pilot proyek di 1 kota di Jateng
1996 Depkes menyusun Buku KIA versi nasional
1997 3 propinsi baru bersedia menggunakan Buku KIA (Jatim, Bengkulu, Sulsel)
1998 Prop. Sumbar mengadopsi Buku KIA
2000 Sebanyak 8 prop baru mengadopsi Buku KIA termasuk Kalteng.
2001 Sebanyak 7 prop baru menggunakan Buku KIA
2006 Semua provinsi sudah menerapkan buku KIA


PENCAPAIAN
- Sudah 33 provinsi menerapkan Buku KIA
- Minat provinsi, kabupaten dan kota terhadap pemakaian buku KIA sangat tinggi.
- Komitmen dari berbagai organisasi dan donor sangat kuat (WHO, UNICEF, World Bank, ADB, AusAID, USAID, LSM dan organisasi profesi)
- Pada tahun 2007, melalui dana dekonsentrasi, bantuan pemerintah daerah, donor agencies, profesi, serta swadaya masyarakat, pengadaan buku KIA telah mencapai 50 % dari perkiraan jumlah ibu hamil atau sekitar 2,6 juta.


TANTANGAN YANG DIHADAPI DALAM PENGGUNAAN BUKU KIA
- Perlu biaya relative besar untuk mencetak Buku KIA untuk seluruh sasaran ibu hamil
- Dapat memperluas wilayah dan cakupan Buku KIA tanpa kehilangan kualitas
- Perlu biaya untuk pelatihan/orientasi dan supervisi petugas dan kader
- Meningkatkan keterlibatan dan peran keluarga/ masyarakat.
- Menambah atau update substansi dalam Buku KIA


Kegiatan
- Banyak kegiatan Buku KIA mulai dari tingkat pusat, provinsi sampai kabupaten/kota
- Salah satu kegiatan Buku KIA adalah Proyek Buku KIA Fase II kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang melibatkan 5 Unit Utama dengan 17 program terkait di lingkungan Departemen Kesehatan RI, lintas sektor (PKK dan Catatan Sipil) dan organisasi profesi (POGI, IDAI, IDI, IBI dan PPNI)

Tujuan , Alasan , dan Komonen Buku KIA

Apa tujuan Penggunaan Buku KIA?
Buku KIA adalah buku catatan terpadu yang digunakan di tingkat keluarga untuk tujuan:
- Meningkatkan praktek keluarga dan masyarakat dalam memelihara/merawat kesehatan ibu dan anak
- Meningkatkan kualitas pelayanan KIA

Mengapa buku KIA merupakan
salah satu program prioritas di Indonesia?
- Fokus catatan pada pelayanan kesehatan dan gizi pada ibu dan anak.
- Merespon kebutuhan dan permintaan kelompok penduduk paling rawan (ibu hamil & balita)
- Berdampak positif bagi kesehatan dan perkembangan anak usia dini sejak dalam kandungan ibu sampai berumur 5 tahun
- Mendukung upaya pencegahan & deteksi dini masalah kesehatan dan gizi pada ibu dan anak di tingkat keluarga

ADA 4 KOMPONEN
STRATEGI BUKU KIA
- Menyediakan instrumen pencatatan kesehatan ibu dan anak di tingkat keluarga.
- Meningkatkan komunikasi antara ibu dan petugas dalam rangka mendidik ibu/keluarga tentang perawatan dan pemeliharaan KIA dan gizi di rumah.
- Lebih meningkatkan jangkauan pelayanan KIA yang berkualitas.
- Memperbaiki sistem kesehatan dalam menerapkan manajemen pelayanan KIA yang lebih efektif.

Apa saja isi buku KIA?

Isi buku KIA terdiri dari:
1. BAGIAN IBU
- Identitas keluarga
- Ibu hamil
- Ibu bersalin
- Ibu nifas
Catatan Pelayanan Kesehatan Ibu
- Ibu Hamil
- Ibu Bersalin
- Ibu Nifas
Keterangan Persalinan dan keterangan kelahiran anak

2. BAGIAN ANAK
- Identitas Anak
- BBL (bayi kurang dari 1 bulan)
- Bayi dan Anak (umur 1 bulan – 5 tahun)
- Bagaimana mengatasi penyakit yang sering diderita anak di rumah ?
- Apa saja tanda bahaya pada anak sakit?
- Kapan anak harus segera dibawa kembali ke tempat pelayanan ?
- Apa saja obat pertolongan pertama yang perlu disediakan di rumah?
- Bagaimana mencegah agar anak tidak mengalami kecelakaan ?
- Kartu Menuju Sehat (KMS)

Catatan Pelayanan Kesehatan Anak
- Pemeriksaan Neonatus
- Pemberian Imunisasi
- Pemberian Vit A
- Anjuran Pemberian Rangsangan Perkembangan dan Nasihat Pemberian Makan
- Catatan Penyakit dan Masalah Perkembangan
Contoh Cara Membuat Makanan Bayi/Anak

Buku KIA

Salah satu tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan Ibu dan Anak. Ibu dan Anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap berbagai masalah kesehatan seperti kesakitan dan gangguan gizi yang seringkali berakhir dengan kecacatan atau kematian.

Buku KIA merupakan instrumen pencatatan sekaligus penyuluhan (edukasi) bagi ibu dan keluarganya. Buku KIA berisi informasi dan materi penyuluhan tentang kesehatan Ibu dan Anak termasuk gizi, yang dapat membantu keluarga khususnya ibu dalam memelihara kesehatan dirinya sejak ibu hamil sampai anaknya berumur 5 tahun (Balita). Semua Ibu Hamil diharapkan memakai buku KIA dan buku ini selanjutnya digunakan sejak anak lahir hingga berusia 5 tahun. Setiap kali anak datang ke fasilitas kesehatan, baik itu ke Bidan, Puskesmas, Dokter praktek, klinik atau Rumah Sakit, untuk penimbangan, berobat, kontrol, atau imunisasi, buku KIA harus dibawa agar semua keterangan tentang kesehatan anak tercatat pada buku KIA.